Thursday, December 13, 2012

NYANYIAN CINTA

Sang fajar bertekuk lutut. Seakan mengalah pada sinar rembulan. Dan jikalau malam tiba. Bintang pun menemani indahnya bersama rembulan. Andai saja aku seperti mereka. Selalu menemani untuk menjaga kesunyian malam. Bersatu dan tak saling mengganggu. Namun sudahlah,Itu cuma khayalku. Menikmati indahnya malam. Hanya angin malam yang berhembus. Dan sebuah buku yang selalu menemaniku. Itu pun sudah cukup menghapus kegundahanku. Sesaat jika aku merindukan seseorang. Kutuangkan isi hatiku melalui secarik kertas. Dan mulai menarilah pena diatas. Untuk mengukir namanya. Dan akupun menitipkan surat ini. Kepada angin yang berhembus. Untuk disampaikan kepada Tuhan. Agar dapat mengabulkan permintaanku ini.

LUKISAN BERNYAWA

Mata itu belum jua lelah menatapku. bernyanyi dalam alam. bersenang dalam detik-detik berpulangnya. menatap tajam semakin dalam. mengingatkan pada masa kelam. Bibir merah tanpa diucap. peluh menetes tanpa keringat. ku sentuh walau tangan tak meraba. ku lihat kosong tapi ada sosok jauh yang mengintai. tetes bening nyata bisa ku rasa. pilu itu tak bisa ku nikmati. Mati rasa? ya kuyakin itu yang benar terjadi. aku melihat bayangan yang tak pernah ku sadari. aku mendengar tak ku resapi. aku bertanya walaupun tak bersyarat. seketika riuh bernada parau. ketika detik itu telah tiba, ku sadari, aku laksana lukisan yang tak berbuat apa-apa.

PAGI DISEBUAH DUSUN

Embun memercik dedaunan hijau. Mentari menyibak lembaran hari yang silam. Usia merayap dengan tenangnya. Menuju sebuah harapan. Yang terbentang antara samar dan bayangan. Kehidupan memutar hidup segala ragu. Petani melangkah riang ke sawah. Tersentuhlah daun yang menghijau. Merunduk. Melambai ingin dibelai. Kicau riang nyanyian pagi. Membawa anak ke masa depan. Dusunku kecil padi menguning. Bagai kencana titian masa. Yang menyimpan berbagai harapan. Mentari menghapus sisa embun pagi. Usia merayap dengan tenangnya. Pagi nan ceria disambut gelak tawa. Suka cita dan canda ria. Menyambut cita-cita bagi bangsaku.

Friday, October 19, 2012

A Way Of Beautiful

Aku, Seperti batu diatas bukit kering tanpa pohon berdaun hijau. Bila seseorang memecahkanku dengan kekuatan palu ditangannya, Maka dengan seketika itu aku hancur menjadi kepingan batu yang tak dibutuhkan. Aku seperti pohon yang tak lagi disiram oleh pemilikinya, Daun di sekeliling tubuhku berguguran, Tanpa satupun menghiasi ranting-ranting cokelat tua. Hidupku seperti ombak melaju dengan cepat, Ke sebuah pulau yang telah Tuhan tetapkan, Mengikuti tiupan angin yang telah berhembus. Penuh dengan kepalsuan. Aku seperti seekor semut. Kecil, sangat kecil. Bahkan orang disekitar ku tak mengetahui bahwa aku ada. Aku seperti bayang-bayang yang akan menghilang. Jika raja siang tidak lagi ada diatas ketinggian 90 derajat. Aku kalah… Saat aku tak menyelesaikan peperanganku. Saat orang-orang masih berjuang. Mengeluti setiap musuh-musuhnya. Aku terbaring lemah tak berdaya. Meski pedang dan kuda putih, Masih kupegang dengan kuat. Tak berdaya kekuatan musuhku. Seperti lebih kuat dibandingkan dengan kekuatan pedang yang kumiliki. Setengah kulambaikan bendera tanda menyerah. Tapi, tiba-tiba, Cahaya biru langit, Cahaya lembayung sore, Terus mengintai semua bulatan mata ku. Cahayanya terasa menusuk jantung terdalam hatiku. Kau tau kawan apa yang dikatakannya? Wake up…. Wake up…… Dan WAKE UP………. Keras, keras sekali. Seketika, aku berlari keras enam puluh kilo per jam. Aku berlari dan berlari. Sampai kutemukan sebuah danau berair bening. Ikan menari-nari dibawahnya. Tersenyum ramah tanpa dendam. Kuputar tanganku tiga ratus enam puluh derajat. Ku lemparkan bendera putih ditanganku. Jauh, sangat jauh. Benda itu menghilang dalam hitungan detik. Seketika ku bangkit dan membawa keberanianku kembali. Sekali lagi ku bawa pedang berwarna perak itu. Kini aku membuka mata. Dan kini aku seperti hidup diwaktu yang berbeda.

Saturday, October 6, 2012

10 Fakta Menarik Tentang Hacker Di Dunia

1.Apple freiPhone Dari bluebox buatan sendiri yang digunakan untuk memanipulasi jalur telepon (phreaking), "Berkeley Blue" dan "Oak Toebark" memperoleh dana segar untuk mengembangkan komputer pertama mereka pada tahun 1970-an. Mereka adalah Steve Jobs dan Steve Wozniak. Bluebox sebenarnya ditemukan oleh John "Captain Crunch" Draper yang membobol jalur telepon dengan alat sederhana yang terbuat dari sebuah bungkus cornflakes. 2. Paranoid Killer Game Dalam film WarGames, David menjebol sebuah komputer milik pemerintah dan hampir memicu perang dunia ke-3. Pada 1983, film ini telah menimbulkan ketakutan terhadap hacker di AS. Dalam acara di statiun TV CBS, diperdebatkan apakah sebaiknya orang tua melarang anak-anak mereka untuk berhubungan dengan dunia luar melalui PC. Beberapa koran menampilkan artikel yang menganjurkan orang tua mengunci modem dalam sebuah safebox, layaknya sebuah senjata. 3. Membobol Alat Transportasi (Bagian I) Setelah berminggu-minggu memprogram, hacker asal Berlin berhasil membobol sistem sepeda motor sewa milik Geman Rail pada akhir 2003. Sang hacker menunjukan bagaimana ia dapat menggunakan motor secara gratis dengan menggunakan sebuah kode rahasia. 4. Membobol Alat Transportasi (Bagian II) Januari 2008 sebuah trem keluar jalur di Lodz (Polandia). Seorang pemuda berusia 14 tahun telah memodifikasi sebuah remote TV yang dapat mengatur perpindahan kereta melalui infa merah. Ia menggunakan trem yang menjadi moda favoritnya sebagain model kereta. 5. Belum Ada Undang-Undangnya Juli 1981, hacker pertama ditahan di AS karena telah berkali-kali menerobos komputer milik Menteri Pertahanan AS. Lantaran belum ada undang-undangnya, Pat "Captain Zap" Riddle dipenjara atas tuduhan mencuri barang dan layanan telepon. Orang pertama yang dituntut dengan undang-undang "Computer Fraud and Abuse Act" yang berlaku sejak tahun 1986 adalah pencipta worm Robert "rtm" Morris pada tahun 1990 6. Logo "Resmi" Hacker "Glider', figur yang diambil dari dunia matematika "Conway's Game of Life", menjadi logo hacker resmi. Logo ini dibuat dalam format ASCII. Ada banyak hacker yang mengenakan t-Shirt dengan logo tersebut. Sebagaian malah membuatnya sebagai tato. 7. Hack Bernilai Miliaran Dolar Hacking paling "mahal" sepanjang zaman terjadi pada April 2009, ketika orang tidak dikenal mencuri beberapa terabyte data-data pengembangan jet tempur "F-35 Lightning II' dari komputer milik Pentagon. Program persenjataan AS paling mahal ini bernilai 300 miliar dolar. 8. Hacker AntiOscar Pada tahun 2008, hacker menganugerahkan Pwine Award kepada McAfee sebagai "produsen yang paling memalukan". Perusahaan ini memberikan sertifikasi "Hacker Safe" pada website-website yang memiliki celah keamanan Cross Site Scripting. Setelah diketahui mereka kemudian menyangkalnya. 9. Penemu yang Jujur Pada tahun 1984, pendiri Chaos Computer Club, Wau Holland (tahun 2001) menunjukan celah-celah dalam layanan online BTX. Dengan bermodalkan data-data bank milik pengguna yang tersimpan dalam sistem, ia "mengeruk" uang senilai 135.000 Mark, tetapi kemudian dikembalikannya ke pihak bank. 10. Istilah Pada 1960-an, mahasiswa Massachusett Institute of Technology memberi julukan "hacker" kepada rekan-rakan mereka yang pintar mengoptimalkan program. Saat ini, istilah tersebut justru digunakan untuk pencuri data, yang sebenarnya disebut "kracker"

Wortel, Telur, dan Kopi

Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul. Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata. Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir. Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: “Sayangku, apa yang kaulihat?” “Wortel, telur, dan kopi,” jawab anaknya. Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya “Apa artinya, bapa?” Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak. “Yang mana engkau, anakku?” sang ayah bertanya. “Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu? Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?” Bagaimana dengan ANDA, sobat? Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan? Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati,serta kepala batu? Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100 C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak. Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik. Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?

Manusia Satu Kata

Hari yang cerah. Raja Mahendra pergi ke hutan untuk menguji kemampuannya berburu. Ia melarang para pengawal mengikutinya masuk ke hutan. Di tengah hutan, tampak seekor kijang asyik makan rumput. Raja Mahendra langsung membidik anak panahnya. Ah, kijang itu berhasil melarikan diri. Raja Mahendra mengejarnya. Namun ia terperosok masuk ke lubang yang cukup dalam. Ia berteriak sekeras-kerasnya memanggil para pengawal. Namun suaranya lenyap ditelan lebatnya hutan. Selagi Raja Mahendra merenungi nasibnya, ia terkejut melihat seseorang berdiri di tepi lubang. “Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali. “Jadi kau mau menolongku?” “Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih. “Maukah kau kubawa ke kerajaan?” tawar Raja. “Tidak!” jawab si penolong. “Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.” “Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima. Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih. “Paman Patih, tolong berikan pekerjaan pada manusia satu kata ini. Ia hanya bisa berkata, tidak.” “Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?” “Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini. Setelah merenung beberapa saat, Patih tersenyum dan berkata, “Paduka kan bermaksud mengadakan sayembara untuk mencari calon suami bagi sang putri. Tetapi sampai kini Paduka belum menemukan jenis sayembaranya.” “Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?” “Peserta yang telah lolos ujian kesaktian, harus mengikuti babak kedua. Yaitu harus bisa memasuki keputren dengan cara membujuk penjaganya.” “Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?” “Manusia satu kata itu, Paduka.” “Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!” “Percayalah pada hamba, Paduka.” Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil. Ketiganya lalu dibawa ke depan pintu gerbang keputren. Patih memberi penjelasan pada mereka. Nampaknya mudah. Mereka hanya disuruh membujuk penjaga keputren sehingga dapat masuk keputren. Peserta hanya boleh mengucapkan tiga pertanyaan. “Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama. “Tidak!” jawab si manusia satu kata. “Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?” “Tidak!” Pertanyaan tinggal satu. “Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.” “Tidak!” ujar si manusia satu kata. Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil, “Penjaga, kalau aku boleh masuk keputren, kau akan kunikahkan dengan adikku yang cantik. Setuju?” pertayaan pertama peserta kedua. “Tidak!” “Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?” “Tidak!” “Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.” “Tidak!” Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati. Peserta terakhir maju. Semua penonton termasuk Raja Mahendra memperhatikan dengan seksama. Raja muda itu tampak percaya diri. Langkahnya tegap penuh keyakinan. “Wahai penjaga keputren, jawablah pertanyaanku baik-baik. Tidak dilarangkah aku masuk keputren?” tanyanya dengan suara mantap. Raja Mahendra, Patih, dan penonton terkejut dengan pertanyaan itu. Dengan mantap pula penjaga menjawab. “Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai. Sayembara usai. Manusia satu kata berjasa lagi pada Raja Mahendra. Ia dapat menyeleksi calon menantu yang pandai. Walau bodoh, Raja Mahendra tetap mempekerjakannya sebagai penjaga keputren.

Dongeng: Istana Bunga

Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Keduanya suka berfoya-foya dan menindas rakyat miskin. Raja dan Ratu ini mempunyai putra dan putri yang baik hati. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka itu. Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan. Keduanya suka menolong rakyatnya yang memerlukan bantuan. Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah bundanya, “Ayah dan Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?!” Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka itu. “Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan menghukummu. Pergilah dari istana ini!” usir Raja. Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Puteri Rauna yang tersentak, lalu menangis memohon kepada ayah bundamya, “Jangan, usir Kakak! Jika Kakak harus pergi, saya pun pergi!” Raja dan Ratu sedang naik pitam. Mereka membiarkan Puteri Rauna pergi mengikuti kakaknya. Mereka mengembara. Menyamar menjadi orang biasa. Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan kedua orangtua mereka. Keduanya sampai di sebuah gubug. Rumah itu dihuni oleh seorang kakek yang sudah sangat tua. Kakek sakti itu dulu pernah menjadi guru kakek mereka. Mereka mencoba mengetuk pintu. “Silakan masuk, Anak Muda,” sambut kakek renta yang sudah tahu kalau mereka adalah cucu-cucu bekas muridnya. Namun kakek itu sengaja pura-pura tak tahu. Kusmantoro mengutarakan maksudnya, “Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada Panembahan.” Kakek sakti bernama Panembahan Manraba itu tersenyum mendengar kebohongan Kusmantoro. Namun karena kebijakannya, Panembahan Manraba menerima keduanya menjadi muridnya. Panembahan Manraba menurunkan ilmu-ilmu kerohanian dan kanuragan pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya ternyata cukup berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diajarkan. Berbulan-bulan mereka digembleng guru bijaksana dan sakti itu. Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. “Anakku, Kusmantoro dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu lainnya akan kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan.” “Amalan apa itu, Panembahan?” tanya Kusmantari. “Besok pagi-pagi sekali, petiklah dua kuntum melati di samping kanan gubug ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Mereka ingin menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka.” Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. Namun keterkejutan mereka disimpan rapat-rapat. Mereka tak ingin penyamaran mereka terbuka. “Dua kuntum melati itu berkhasiat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk mereka. Namun syaratnya, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati,” pesan Panembahan Manraba. Ketika menjelang tidur malam, Kusmantoro dan Kusmantari resah. Keduanya memikirkan pesan Panembahan. Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong, tidak jujur. Padahal kuntum melati hanya berkhasiat bila disertai dengan kejujuran. Akhirnya, pagi-pagi sekali mereka menghadap Panembahan. “Kami berdua mohon maaf, Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada Panembahan selama ini.” Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna. Pulanglah. Ayah Bundamu menunggu di istana.” Setelah mohon pamit dan doa restu, Pangeran Aji Lesmana dan Puteri Rauna berangkat menuju ke istana. Setibanya di istana, ternyata Ayah Bunda mereka sedang sakit. Mereka segera memeluk kedua orang tua mereka yang berbaring lemah itu. Puteri Rauna lalu meracik dua kuntum melati pemberian Panembahan. Kemudian diberikan pada ayah ibu mereka. Ajaib! Seketika sembuhlah Raja dan Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Puteri Rauna sangat bahagia. Mereka meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka. Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang dipenuhi kelembutan hati dan kebahagiaan.

Dongeng: Sahabat Untuk Gabus

“Woy, Bang! Ngapain di situ? Di sini saja! Ikannya lebih banyak!” ajak Bang Kirdun bersemangat. “Yah saya mah sudah enak nyari di sini!” jawab Bang Hamid dengan seru juga. Bang Kirdun dan Bang Hamid adalah pencari ikan yang sangat ramai jikalau berada di sekitar empang dan rawa gabus.Mereka tidak akan menyerah sebelum mendapatkan apa yang mereka cari. Mereka akan terus berusaha dan bersemangat. Sementara di dalam rawa. “Ya ampuun … gawat, gawat, gawat!” Ucap seluruh penghuni rawa. “Kita harus pindah nih!” Ucap seekor udang yang bernama Ebi. “Wah, betul tuh,ayo ayo!” Ajak seekor sepat yang bernama Sepati. Akhirnya mereka memutuskan untuk bersembunyi saja di bawah rerumputan rerumputan kangkung yang ada di dalam rawa itu. Tapi perasaan takut masih menyelimuti mereka. Mereka tidak akan rela jika salah satu penduduk atau ikan-ikan di rawa itu terjebak ke dalam tangkapan manusia yang sering berada di rawa itu. “Teman, kita tidak boleh lagi kehilangan saudara kita lagi!” ucap si Ebi cemas. “Iya betul, aku setuju!” ucap si Sepati. “Tapi, kita tidak bisa berbuat apa-apa!Kita hanya bisa menghindar dan bersembunyi. Bagaimana ini?” tanya si Ebi dengan nafas tersenggal-senggal. “Kamu itu Bi, kamu yang memberi pendapat tapi kamu juga yang bertanya, membuat bingung saja!” ucap Sepati dengan penuh tanda tanya di kepalanya. Mereka mengetahui, pasti selalu saja ada korban dalam kejadian ini. Mereka sangat membenci manusia, walaupun mereka tidak mengetahui apa alasan manusia menangkap bangsa mereka. Bang Kirdun dan Bang hamid masing-masing memiliki satu orang istri dan dua orang anak. Mereka hidup dengan kesederhanaan. Mungkin mereka tidak akan bisa makan jikalau Bang kirdun dan Bang Hamid tidak mencari ikan di rawa. Bagi mereka rawa adalah mata pencahariannya yang sangat membantu. Mereka sangat bergantung pada rawa. Hingga mereka tidak pernah patah semangat. Putra Bang Kirdun dan Bang Hamid juga sangat suka membantu mereka mencari ikan. Ikan yang sering mereka dapat adalah ikan gabus, karena bagi mereka rasa ikan gabus setelah di masak itu lezat sekali. Maka dari itu mereka lebih suka menangkap ikan gabus walaupun terkadang itu sangat sulit. Keesokan harinya di rawa gabus … “Bi, menurut aku di rawa ini yang lebih sering terkena jebakkan manusia adalah bangsa ikan gabus. Kita seharusnya juga membantu bangsa gabus”, ucap Sepati dengan bijaksana. “Iya juga sih, betul tuh, oke deh. Mulai sekarang kita harus lebih mengutamakan keselamatan bangsa gabus, kasihan mereka.” ucap Ebi dengan semangat yang berkobar. Sementara di pinggir rawa… Seperti biasanya Bang Kirdun dan Bang Hamid pagi-pagi sudah berada di pinggir rawa xgabus. Kali ini mereka menggunakan jaring untuk menangkap ikan dan bukan dengan cara menangkap seperti hari hari kemarin karena mereka sudah mengetahui bahwa cara kemarin tidak bagus lagi. “Ayo Mid, kita mencari ikan lagi. Dengan cara kali ini pasti kita akan mendapat ikan yang lebih banyak dari pada kemarin!” ajak bang kirdun dengan semangat. “Ayo! Siapa takut, kita cari ikan sampai habis!” ucap bang hamid dengan gagah. Bang Hamid dan bang Kirdun melempar jaring mereka ke tengah-tengah rawa. Di dalam rawa … “Wah Pat, manusia-manusia itu tidak lagi menggunakan tangan mereka untuk menangkap kita, melainkan menggunakan jaring,lebih gawat dari kemarin!” ucap Udang Ebi dengan cemas. “Wah, iya tuh Bi, betul. Kita sebaiknya di sini saja, sambil mengawasi jangan sampai ada ikan-ikan yang lewat daerah ini untuk sekarang sekarang!” timpal Ikan Sepati. Akan tetapi baru saja mereka selesai bicara, ada seekor ikan gabus yang ingin pergi ke ujung rawa, sedangkan di ujung rawa ada Bang Kirdun dan Bang Hamid yang sedang sibuk menggelar jaring sampai ada ikan yang masuk ke dalam jaring itu. “Jangan, awas!” teriak udang Ebi. “Hai Gabus, jangan ke arah ujung rawa, bahaya!” ucap Ikan Sepati dengan nafas terengah-engah. Tapi ikan gabus itu tidak menengok bahkan tidak memberi respon kepada Ebi dan Sepati, ia tetap berenang menuju ujung rawa. “Awaaaaaaaas!” teriak sepati dan ebi bersamaan, mereka langsung berenang menghampiri si gabus. “Ayo-ayo Bi, cepat!” ucap sepati. “Tolong tolong, aku tersangkut!” ucap si gabus dengan rasa takut. Ia langsung teringat akan saudara-saudaranya yang sudah tiada karena tertangkap oleh tangan manusia. Hingga ia tidak sadar bahwa dirinya berada dalam keadaan yang membahayakan dirinnya juga. Tetapi Ebi dan Sepati tetap mendatangi si gabus untuk menolong. “Ayo cepat, kamu jangan melamun,keadaan kamu dalam bahaya.” Ucap sepati sambil melepaskan ekor gabus dari jebakan jaring. “Ayo…kita harus cepat, kalau tidak kita semua bisa terperangkap dalam jaring ini.” Ucap Ebi dangan tergesa-gesa. Hingga Sepati tidak sadar bahwa ekornya juga tersangkut di dalam jaring. “Aduuuuuh ekorku, kalian berdua pergi duluan saja, jangan sampai kalian kena lagi.” Ucap Sepati dengan ikhlas. Walaupun Sepati berbicara seperti itu, si gabus dan si udang Ebi tidak akan meninggalkan Sepati. Si Gabus akan lebih merasa bersalah jikalau dirinya terbebas tetapi temannya terperangkap. Sementara itu, Bang Kirdun dan Bang Hamid sudah ingin menarik kembali jaring mereka. “Bang Hamid, ayo cepat! Keburu ikannya lolos lagi!” ucap Bang Kirdun dengan tegas. Di dalam rawa… Si udang Ebi dan si gabus tetap berusaha melepaskan Sepati. Padahal Sepati sudah tertarik-tarik oleh jaring Bang Kirdun dan Bang Hamid. Tetapi mereka harus bisa. “Ayoooooo…. Ayo tarik tangan ku.” Ucap sepati. Mereka terus menarik hingga sepati terbebas dari jaring itu. Rasa bahagia, terharu, senang dan sedih, menyelimuti mereka. “Ya ya ya, syukurlah, kira semua sudah bebas!” Ucap si udang Ebi. “Iya ya, senangnyaaa” Ucap Sepati dalam keadaan nafas terengah-engah. “Oh iya, terimakasih yaaa, kalian sudah menolongku, tanpa kalian mungkin aku sudah menjadi gabus goreng yang lezat di atas sana. Sekali lagi aku ucapkan terimakasih banyak ya.” Ucap si gabus. “Iya sama-sama, tanpa bantuan mu, aku juga tidak akan lepas dari jaring tadi.” Ucap Sepati. “Oh iya,sampai lupa,kita kan belum kenalan.Perkenalkan nama ku gabus.Kalian bisa memanggilku Busi.” Ucap si gabus. “Busi? lucu juga panggilanmu, oke nama ku Sepati dan ini temanku namanya Ebi.” Ucap Sepati dengan seru. “Kalian berani ya padahal kalian hanya berdua, saudara atau keluarga kalian kemana?” tanya si Gabusi. “Keluarga kami sudah tidak ada, itu semua juga karena mereka terjebak dalam tangkapan manusia.” Ucap Sepati dengan sedih. “Keluargaku juga tidak ada, mereka juga terjebak dalam tangan manusia, karena manusia-manusia itu sangat menyukai ikan gabus. Kalian tahu tidak, rawa ini kan di namakan rawa gabus. Karena sebagaian besar, rawa ini di huni oleh bangsaku.” Cerita Gabusi. “Oh, seperti itu ya, aku baru tahu.” Ucap si Ebi. “Aku juga.” Ucap Sepati ikut nimbrung. Mereka bertiga merasa bahwa mereka memiliki nasib yng sama. Sampai akhirnya Ebi dan Sepati mengajak Gabusi supaya bersama mereka saja. Gabusi merasa bahwa dirinya sangat beruntung.Walaupun saudara dan keluarganya sudah tidak ada.Ia mendapatkan teman baru bahkan sahabat.Karena mereka sudah saling tolong-menolong. Akhirnya Sepati si ikan sepat, Ebi si udang dan Gabusi si ikan gabus bersahabat.Mereka berjanji akan selalu menjaga rawa tempat mereka tinggal.Dan mereka akan selalu siap menolong siapapun ikan yang terjebak oleh perangkap manusia. Sementara di atas rawa … Setelah Bang Kirdun dan Bang Hamid menarik kembali jaring mereka. Mereka tidak melihat seekor pun ikan atau udang. Yang mereka dapatkan hanya tanaman kangkung yang hidup di rawa itu. “Aduuuuuuh bang, kita tidak mendapatkan apa-apa, ada apa ini?” Tanya Bang Kirdun dengan tanda tanya besar. “Tidak tahu ini, kok tumben ya? Yang kita dapat hanya tanaman kangkung. Apa mungkin ikan-ikan di rawa gabus ini sudah habis oleh kita?” Tanya Bang Hamid. “Oh iya, bagaimana kalau kita mulai sekarang mencari kangkung saja, yang dengan mudah kita dapatkan!” Usul Bang Kirdun dengan seru. “Oke boleh, usul bagus tuh!” Ucap Bang Hamid dengan seru juga. Akhirnya mereka memutuskan untuk berhenti mencari ikan gabus dan berpindah menjadi pencari kangkung. Yang mungkin dapat mereka jual di pasar. Mereka juga tidak perlu mencari makan, karena kangkung juga bisa di masak. Putra mereka yang sebelumnya juga suka mencari ikan gabus dan dijadikan makanan, mereka pindah menyukai masakan sayur kangkung. Hobi mereka untuk mencari ikan juga terhentikan. Karena menurut mereka ikan gabus di rawa itu sudah tidak ada bahkan sudah habis. Tetapi mereka tetap bahagia dengan apa yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena hal itu pasti lebih baik dari pada sebelumnya.

Friday, September 14, 2012

Sebening Cinta Embun

Embun. Aku memanggilnya embun. Titik – titik air yg jatuh dari langit di malam hari dan berada di atas dedaunan hijau yang membuatku damai berada di taman ini, seperti damai nya hatiku saat berada disamping wanita yang sangat aku kagumi, embun. “Ngapain diam di situ, ayo sini Rei…” teriakan embun yang memecahkan lamunanku. Aku lalu menghampirinya, dan tersenyum manis dihadapan nya. “Gimana kabarmu Embun?” “Seperti yang kamu lihat, tak ada kemajuan. Obat hanyalah media yang bertujuan memperparah keadaanku. Dan lihat saja saat ini, aku masih terbaring lemah dirumah sakit kan?”, keluhnya. “Obat bukan memperparah keadaanmu, tapi mencegah rasa sakitnya. Embun,, kamu harus optimis ya”. “Hei Rei, aku selalu optimis. Kamu nya aja yang cengeng. Kalo jenguk aku pasti kamu mau nangis,, iya kan? Udahlah rei,,, aku udah terima semua yang di takdirkan Tuhan,, dan saatnya aku untuk menjalaninya, kamu jgn khawatir, aku baik-baik aja kok”. Benar kata embun, aku selalu ingin menangis ketika melihat keadaannya. Lelaki setegar apapun, pasti akan sedih melihat keadaannya, termasuk aku. *** Sudah 2 minggu tak kutemui senyum Embun di sekolah. Sangat sepi yang aku rasakan. Orang yang aku cintai sedang bertaruh nyawa melawan kanker otak yang telah merusak sebagian hidupnya. Apa? Cinta? Apakah benar aku mencintainya??? Entahlah,, aku hanya merasakan sakit di saat melihat dia seperti ini. ya Tuhan, izinkan aku menggantikan posisinya. Aku tak ingin melihat wanita yang aku sayangi terbaring lemah di sana. Tolong izinkan aku. Seperti biasa, aku menyempatkan diri setelah pulang sekolah untuk pergi menjenguk Embun di rumah sakit. “Hai Embun,, bagaimana kabarmu?” “Sudah merasa lebih baik di bandingkan hari kemarin. Gimana keadaan sekolah kita?” “Baik juga. Cuma… ada sedikit keganjalan.” “Keganjalan apa Rei?” “Karena di sana tak kutemukan senyummu Embun….” “Ada ada aja kamu Rei,,, hahaha. O iya, kata dokter, besok aku udah di izinin pulang lho. Aku senang banget. Kamu bisa kan jemput aku di sini”. “Apa? Serius?” tanyaku kaget dan senang juga. “Sejak kapan aku bisa bohong sama kamu. Aku serius Reivan Algibran. Hehehhe”. “Gak perlu sebut nama lengkapku Embun Azzula,, aku percaya kok”. Senang sekali bisa melihat senyum dan tawamu embun,,, bathinku. *** Waktu terasa cepat berlalu, karena sekarang aku sudah berada tepat di depan pintu kamar embun. Aku mengetuknya dan…” Pagi Embun,,” “Pagi juga Reivan,, gimana, kamu dah siapkan antar aku kemanapun aku mau…?” “Siap tuan putri,, aku selalu siap mengantarmu kemanapun engkau mau. Heheheh” “Ok,, sekarang aku pengen ke taman. Tempat kita pertama kali bertemu rei,, kamu bisa antar aku ke sana kan?”. “Siip, berangkat”. Taman ini menjadi tempat favorit kami. Sedih, suka, marah akan kami lontarkan di tempat ini. Tempat yang penuh dengan bunga-bunga yang kami tanam dari nol. Ya, taman ini karya kami. Taman yg terletak tepat di belakang gedung sekolah. 1 petak tanah yg tak pernah tersentuh oleh tangan manusia, entah apa alasan mereka. Tanah yg tandus, bunga yg layu telah kami sulap menjadi taman cinta yang begitu indah, yang di tumbuhi bunga-bunga kesukaan kami. Sejak Embun di rawat di rumah sakit, aku tak pernah mengunjungi taman ini, walaupun dekat dengan sekolahku. “Rei, kenapa semua bunga di sini layu,, apakah tak pernah kamu rawat?” tanyanya. Apa yang harus aku jawab,, aku tau, dia pasti marah. “Mereka layu karena tak ada Embun di sini”. jawabku seadanya. “Embun? Bukannya setiap pagi selalu ada embun yg membasahinya?” “Tak ada yg lebih berarti selain Embun Azzula bagi tanaman ini, termasuk aku”. Jelasku yg membuat dia terdiam sesaat. “Maksud kamu?”, dia menatapku dalam. “Tak ada, mereka cuma butuh Embun Azzula yg merawatnya, bukan embun biasa dan aku. Mereka kesepian, karena sudah 2 minggu tak melihat senyum dan tawamu Embun”. “Ya, aku menyadarinya itu. Sahabat, maafin Embun ya, maaf selama ini Embun gak bisa merawat sahabat serutin kemarin. Itu karena kesehatan Embun yg semakin berkurang. Dulu Embun bisa berdiri sendiri, sekarang Embun harus menggunakan tongkat, kursi roda dan bahkan teman. Teman seperti Rei, yg bisa memapah embun. Thanks ya Rei..” “Eh iya, iya Embun, sama sama.” Sudah seharian kami di sini,, tanpa di sadari embun terlelap di pangkuanku. Menetes airmataku ketika melihat semua perubahan fisik yg terjadi padanya. Wajahnya yg pucat, tubuhnya yg semakin kurus, dan rambutnya yg semakin menipis, membuat aku kasihan. Kenapa harus embun yg mengalaminya? Tapi aku juga salut, tak pernah ada airmata di wajahnya. Dia sangat menghargai cobaan yg diberikan Tuhan kepadanya, dia selalu tersenyum, walaupun sebenarnya aku tau, ada kesedihan dibalik senyum itu. “Rei…” desahnya “Ia Embun. Kamu udah bangun ya? Kita pulang sekarang yuk, “ ajakku ketika dia sadar dari mimpinya. “Aku mau di sini terus Rei,, kamu mau kan nemenin aku. Aku mau menunggu embun datang membasahi tubuhku. Sudah lama sekali aku tak merasakannya”. “Tapi angin malam gak baik buat kesehatan kamu”. “Aku tau, tapi untuk terakhir kali nya Rei, aku mohon…”. “Maksud kamu apa? Aku gak mau dengar kalimat itu lagi”. “Gak ada maksud apa-apa,,, kita gak tau takdir kan. udah ah, kalo kamu gak mau nemenin aku, gak apa-apa. Aku bisa sendiri”. “Gak mungkin aku gak nemenin kamu Embun, percayalah… aku akan selalu ada untukmu”. “ Gitu dong,, itu baru sahabat aku.” Ucapnya sambil melihat bunga-bunga di sekelilingnya. “Embun…” “Ya,” “Kamu suka dengan Embun?” “Sangat. Aku sangat menyukainya. Embun itu bening, sangat bening. Dan bening itu menyimpan sejuta kesucian. Aku ingin seperti embun, bening dan suci. Menurutmu bagaimana?” “Aku juga mencintai embun. Mencintai embun sejak mengenal Embun”. “Rei, kamu tau… aku ingin seperti embun. Embun yang bisa hadir dan memberi suasana beda di pagi hari. Embun yg selalu di sambut kedatangannya oleh tumbuhan”. “Kamu sudah menjadi embun yg kamu inginkan.” “Maksudmu?” “Tak ada”. Aku sengaja merahasiakan perasaanku terhadapnya. Karena aku tau, tak ada kata “ya” saat aku menyatakan perasaanku nanti. dia tak mau pacaran, dan dia benci seorang kekasih, entah apa alasannya. Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Embun pun terlelap kelelahan di sampingku. “Embun.... Embun, bangun Embun,, sekarang sudah pagi. Katanya mau melihat embun, ayo bangun” bujukku, tapi tak kudengarkan sahutan darinya. “Ayolah Embun, bangun. Jangan terlelap terlalu lama…” aku mulai resah, apa yg terjadi. Kurasakan dingin tubuhnya, tapi aku menepis pikiran negatif ku. Mungkin saja dingin ini berasal dari embun pagi. “Embun sayang,, ayo bangun. Jangan buat aku khawatir”. Lagi lagi tak kudengarkan sahutannya. Tubuhnya pucat, dingin, kaku,,. Aku mencoba membawanya kerumah sakit dengan usahaku sendiri. Dan... “ Kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi Tuhan berkehendak lain. Embun sudah menghadap sang pencipta” itulah kata-kata dokter yg memeriksa Embun yg membuat aku bagai tersambar petir. Aku lemah, jatuh, dan merasa bersalah. Kalau tak karena aku yang mengajaknya ke taman, mungkin tak kan seperti ini. Ya Tuhan, kenapa ini terjadi… aku tak sanggup. *** Beberapa bulan kemudian…. Aku temui surat berwarna biru dan ada gambar embun di surat itu. Teruntuk Reivan Alghibran. Embun… Titik titik air bening yg jatuh dari langit Dan membasahi kelopak bunga yg aku sukai. Aku ingin seperti embun, yg bisa hadir di hati orang Yg menyayanginya. Tapi aku tak menemui siapa orang itu??? Rei … makasih ya, dalam waktu terakhirku, kamu bisa menjadi embun di hatiku. Dan tak kan pernah aku lupakan itu. Rei, maaf kalau sebenarnya aku suka sama kamu. Aku sengaja tak mengungkapkannya, karena aku tau.. sahabat lebih berharga di banding kekasih. O ia Rei, tolong rawat taman kita ya, aku gak mau dia layu karena tak ada yg memperhatikannya lagi. Karena taman itu adalah tempat pertemuan kita pertama dan terakhir kalinya. sekali lagi, terima kasih telah menjadi embun selama aku hidup dan tolong, jadikan aku embun di hatimu …. salam manis… Embun Azzula. “Embun, kamu tau, pertama aku kenal kamu, kamu telah menjadi embun dihidupku, yang menyejukkan hatiku. Dan kamu adalah butiran bening yang selalu buat aku tersenyum, seperti embun yang selalu buatmu tersenyum. Taman ini, bukan aku yang akan merawatnya, tapi kita. Dan taman ini tak akan pernah mati, karena kamu selalu ada di sini, di sini rumah mu.” Kalimat terakhirku ketika meletakkan setangkai bunga mawar yg aku ambil dari taman di atas pusaranya. Pusara yg terletak di tengah-tengah taman embun. Dan kunamai taman itu dengan nama EMBUN. embun.. yang tak kan pernah mati… THE END

Sunday, August 5, 2012

Just Posted (2)

Just Posted

(Artikel Fisika) Fisika dan Sepak Bola

Apa yang dilakukan pemain-pemain sepak bola sangat erat kaitannya dengan fisika. Sebut saja ketika melakukan tendangan bola ke gawang, ia dapat mengatur kecepatan dan sudut elevasi bola secara baik. Terlalu besar sudut elevasi dan kecepatannya, bola akan melewati mistar. Sebaliknya jika sudut elevasi dan kecepatan terlalu kecil, bola tidak akan sampai ke gawang. For your info, sebenarnya pemain sepak bola bisa diapresiasikan sebagai ahli fisika di lapangan hijau. Karena, setiap pemain bola sebisa mungkin harus mampu mengukur dengan tepat berapa besar gaya yang harus diberikan dan ke mana arah bola harus ditendang. Ujung-ujungnya kecepatan bola menjadi sangat kencang dan akurat. Dan sepak bola sebenarnya adalah permainan fisika. Kita akan menikmati mengapa lintasan bola berbentuk parabola, bagaimana tendangan pisang, dan mengapa seorang penjaga gawang sangat susah menahan tendangan penalti. Intinya seorang pemain profesional kala dilengkapi dengan ilmu fisika akan dapat memperbaiki skill dan kemampuannya. Gerakan Parabola bola yang ditendang dengan sudut elevasi tertentu akan membentuk lintasan parabola. Bentuk lintasan ini akan sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi Bumi, kecepatan, dan sudut elevasi bola. Tanpa gravitasi, bola akan bergerak lurus ke atas. Gravitasilah yang menarik bola turun. Semakin besar gravitasi semakin cepat bola jatuh ke tanah. Bandingkan dengan di Bulan. Dengan tingkat gravitasi yang lebih kecil, lintasan bola yang ditendang-misalnya-oleh seorang astronout akan menjadi lebih jauh, dibandingkan kala ia menendang sebuah bola di Bumi. Buat sedikit bocoran ya, kita ingin kan punya tendangan yang keras dan jauh? Untuk melakukan hal itu, seorang pemain sepak bola harus menendang bola sekeras mungkin dengan sudut elevasi 45 derajat. Tendangan Pisang Siapa yang enggak kenal sama Pele. Legenda hidup asal Brasil itu terkenal dengan tendangan pisangnya. Atau sudut dunia mana sih yang enggak kenal sama David Beckham? Kapten timnas Inggris ini juga punya senjata andalan berupa tendangan bebas melengkung nan akurat. Kita tentu masih ingat gol-gol manis David Beckham melalui tendangan bebasnya, yang dilakukan sekitar 30 meter di depan gawang. Beckham menendang bola dengan kecepatan sekitar 120 km per jam, bola melambung sekitar 1 meter melewati kepala para pagar betis itu dan secara tiba-tiba bola membelok serta masuk ke gawang lawan Bagaimana David Beckham melakukan ini? Seorang pengamat sepak bola Keith Hanna mengatakan bahwa Beckham melakukan ini karena otaknya yang genius dapat memproses perhitungan fisika yang kompleks secara cepat sekali. Peneliti lain dari Universitas Sheffield, Inggris, mengatakan hal yang sama, “…Beckham was applying some very sophisticated physics.” Lintasan bola yang menyerupai bentuk pisang ini sudah lama menjadi perhatian para peneliti. Gustav Magnus tahun 1852 pernah meneliti kasus sebuah bola yang bergerak sambil berotasi. Gerakan bola ini menimbulkan aliran udara. Akibat rotasi bola, aliran udara yang searah dengan arah rotasi bola (A) bergerak relatif lebih cepat dibandingkan aliran udara pada sisi bola yang lain ( B ). Menurut Bernoulli, semakin cepat udara mengalir, semakin kecil tekanannya. Akibatnya, tekanan di B lebih besar dibandingkan tekanan di A. Perbedaan tekanan ini menimbulkan gaya yang membelokkan bola ke arah A. Membeloknya bola akibat perbedaan tekanan udara ini sering disebut efek magnus untuk menghormati Gustav Magnus. Pada tendangan bebas bola yang bergerak dengan kecepatan 110 km per jam dan berotasi dengan 10 putaran tiap detiknya dapat menyimpang/membelok lebih dari 4 meter, cukup membuat penjaga gawang kebingungan. Yang juga membuat tendangan Beckham lebih spektakuler adalah efek lengkungan tajam di dekat akhir lintasan bola. Lengkungan tajam yang tiba-tiba inilah yang membuat kiper-kiper terperangah karena bola berbelok begitu cepat dengan tiba-tiba. Apa yang menyebabkan ini? Peneliti Inggris, Peter Bearman, mengatakan bahwa efek magnus akan mengecil jika kecepatan gerak bola terlalu besar atau rotasinya lebih lambat. Jadi untuk mendapat efek magnus yang besar, seorang harus membuat bola berputar sangat cepat, tetapi kecepatannya tidak boleh terlalu cepat. Ketika Beckham menendang bola secara keras dengan sisi sepatunya sehingga bola dapat berotasi cepat sekali, bola melambung dan mulai membelok akibat adanya efek magnus. Gesekan bola dengan udara akan memperlambat gerakan bola (kecepatan bola berkurang). Jika rotasi bola tidak banyak berubah, pengurangan kecepatan dapat menyebabkan efek magnus bertambah besar, akibatnya bola melengkung lebih tajam, masuk gawang, membuat penonton terpesona dan berdecak kagum. Menyundul Menyundul merupakan bagian penting dalam sepakbola. Banyak gol tercipta melalui sundulan kepala. Menyundul bola membutuhkan koordinasi yang baik dari kepala, badan, serta pengetahuan tentang kecepatan bola dan arah sundulan. Ada 2 posisi menyundul bola: 1) ditempat dengan melompat vertikal 2) berlari sambil melompat menyambut bola. Pada posisi 2, bola akan bergerak lebih cepat karena mendapat tambahan momentum dari gerakan kita. Besarnya momentum yang diterima bola sangat tergantung pada ke elastisan bola dan kekuatan otot tulang belakang ketika kita menyundul bola. Untuk membuat sundulan sekuat mungkin, kepala harus ditarik kebelakang sebanyak mungkin (badan melengkung), paha ditarik kebelakang dan lutut bengkok. Pada posisi ini terjadi keseimbangan aksi-reaksi, pemain tidak terpelanting atau terputar dan kepala siap memberikan sundulan kuat ke bola. Saat bola menyentuh kepala, tubuh harus setegar mungkin agar lebih banyak energi dapat diberikan ke bola (gerakan otot dan urat yang tidak perlu akan menyerap energi kita dan dapat mengurangi energi yang diberikan pada bola). Waktu sentuh kepala dengan bola (23 milidetik) yang relatif lebih lama dibandingkan waktu sentuh kaki ketika ia menendang bola (8 milidetik), memungkinkan kita untuk mengarahkan bola secara akurat ke arah yang kita inginkan. Orang botak sering mendapat keuntungan dalam menyundul bola (rambut gondrong akan menyerap sebagian energi bola sehingga bola yang terpantul akan berkurang kecepatannya). Tetapi bukan berarti orang gondrong tidak bisa menyundul keras. Tendangan penalti Tendangan penalti adalah tendangan yang sangat ditakuti oleh para penjaga gawang. Tendangan ini dilakukan pada jarak 11 meter dari gawang dan biasanya jarang gagal. Seorang pemain sepak bola profesional dapat menendang bola dengan kecepatan sekitar 30 meter per detik (108 km/jam). Dengan kecepatan ini, bola akan mencapai ujung kanan atas gawang dalam waktu 0,45 detik dan untuk ujung kanan bawah 0,38 detik. Menurut perhitungan Sam Williamson, fisikawan di Center for Neural Science New York, waktu 0,38 detik tidak cukup untuk menangkap bola. Ketika bola ditendang, penjaga gawang akan bereaksi rata-rata setelah 0,3 detik. Begitu bereaksi, otak akan memberi perintah pada otot untuk bergerak, ini butuh waktu tambahan lebih dari 0,1 detik. Itu sebabnya sukar bagi penjaga gawang untuk menangkap bola yang bergerak cepat itu. Untuk melatih reaksi yang cepat dan tepat dibutuhkan latihan yang panjang dan pengalaman yang cukup. Itu sebabnya para kiper atau penjaga gawang dalam Piala Dunia ini rata-rata lebih tua dibandingkan pemain lainnya. Agar berhasil, penendang penalti harus memerhatikan arah angin, rotasi, dan kecepatan bola. Bola yang berotasi terlalu cepat dapat menimbulkan efek magnus dan turbulensi udara yang akan menyimpangkan bola. Menurut penelitian, tendangan yang paling efektif adalah tendangan dengan kekuatan 75 persen sampai 80 persen dari kekuatan maksimum (kecepatan bola sekitar 80 km/jam). Pada kecepatan ini penjaga gawang sulit menangkap bola dan kemungkinan terjadinya gol lebih besar dibandingkan dengan tendangan dengan kekuatan penuh. Bicara sepak bola dengan fisika sangat mengasyikkan dan tak ada habisnya. Gerakan parabola, tendangan pisang, menyundul, dan tendangan penalti yang kita bahas di atas hanya sebagian dari asyiknya fisika dalam sepak bola. Di arena Piala Dunia 2010 yang lalu kita bisa menikmati lebih banyak lagi bagaimana asyiknya fisika diterapkan dalam sepak bola. Coba saja perhatikan bagaimana kiper Jerman memanfaatkan hukum pemantulan untuk menepis tendangan-tendangan maut dari para pemain lawan. Atau juga bagaimana Klose menggunakan konsep momentum, tumbukan, dan momentum sudut yang tepat untuk menggerakkan kepalanya dan menyundul bola ke gawang musuh. Lihat juga Christiano Ronaldo dengan menggunakan keseimbangan yang sempurna melakukan tendangan voli yang indah dan memasukkan bola ke gawang lawan. Jadi, untuk menjadi pemain sepak bola yang tangguh, perlu banget belajar fisika. Edisi: Desember 2011 Penulis: Maruf Hafidz Sumber: http://marufh.blogspot.com/

Kanker Otak

Apa yang menyebabkan kanker otak? Kanker otak dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyebabnya bisa satu atau lebih, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: Faktor dari dalam Merupakan faktor yang datang dari dalam diri sendiri. Yang utama adalah faktor keturunan / genetik. Jika ada sanak saudara yang punya riwayat menderita kanker otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak ada penderita kanker otak. Faktor kedua yang dapat memicu terjadinya kanker otak adalah riwayat benturan (jika kepala Anda pernah terbentur). Benturan ini dapat menyebabkan trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker otak). Faktor dari luar Merupakan faktor yang datang dari luar tubuh, pada umumnya berupa makanan dan radiasi. Obat-obatan tertentu yang diminum secara terus-menerus berpotensi menyebabkan kanker. Faktor-faktor lainnya: Pola hidup yang kurang sehat: misalnya merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb. Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai berulang-ulang, bahan kimia yang termakan Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang tertentu dapat memicu berkembangnya sel kanker Gejala Kanker Otak Sebelum memahami lebih lanjut tentang gejala kanker otak, Anda perlu memahami struktur otak manusia terlebih dahulu. Otak merupakan organ tubuh penting yang mengatur segala aktivitas / gerakan tubuh manusia. Bayangkan saja Anda sedang naik motor, ada berapa aktivitas yang Anda lakukan? Melihat jalan, menyetir, lihat kiri-kanan, lihat kaca spion, menyeimbangkan, belum lagi sambil mikir nanti malam mau makan apa... Dalam satu detik, ada riburan hal yang terjadi dalam otak Anda (baik yang terjadi secara sadar maupun tidak sadar). Otak bisa multitasking begini karena semua aktivitas tersebut diatur oleh bagian otak yang berbeda (tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda). Secara umum, otak manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak (brain stem). Tiap bagian ini terbagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil, di mana masing-masing bagian kecil tersebut terbagi lagi, dan seterusnya. Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak (cerebrospinal fluid), sedangkan bagian luarnya terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak.
Nah, tiap bagian otak tersebut bisa terkena tumor/kanker. Walaupun tumor jinak, tapi karena tumbuhnya di otak, bisa menjadi sangat berbahaya. Tumor tersebut dapat mengganggu fungsi dan merusak struktur susunan saraf pusat, karena terletak di dalam rongga yang terbatas (rongga tengkorak). Seiring dengan berkembangnya tumor tersebut, jaringan otak akan semakin tertekan. Padahal volume rongga tengkorak sangat terbatas dan tidak mungkin bertambah besar. Inilah yang menjadikan sakit kepala / pusing sebagai gejala awal kanker otak. Ciri-ciri awal kanker otak sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Misalnya kepala pusing atau terasa mual. Berikut gejala kanker otak yang patut Anda waspadai: sakit kepala disertai mual sampai muntah yang menyemprot daya penglihatan berkurang penurunan kesadaran atau perubahan perilaku gangguan berbicara gangguan pendengaran gangguan berjalan / keseimbangan tubuh gangguan saraf anggota gerak melemah atau kejang pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol

Sirosis (Kanker Hati)

Sirosis hati adalah jenjang akhir dari proses fibrosis hati, yang merupakan konsekuensi dari penyakit kronis hati yang ditandai dengan adanya penggantian jaringan normal dengan jaringan fibrous sehingga sel-sel hati akan kehilangan fungsinya. Sirosis ini paling sering disebabkan oleh minuman keras, hepatitis B dan C dan gemuk penyakit hati tetapi telah banyak kemungkinan penyebab lain. Pada kasus seperti ini, seringkali terjadi gangguan pada portal pembuluh balik pada hati (bahasa Inggris: Extrahepatic portal vein obstruction, EHPVO) sehingga mengakibatkan terganggunya homeostasis pada hati yang berdampak pada disfungsi sintesis faktor koagulasi, terutama faktor V dan faktor VII. Cara untuk mencegah terjadinya sirosis bukanlah dengan mengonsumsi kopi dalam jumlah yang banyak, namun dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi alkohol. Studi lainnya pernah menyatakan bahwa peminum alkohol yang berat ternyata memiliki hasil tes gula darah yang lebih sehat dan pengaruh kopi dalam mengurangi kadar enzim-enzim hati dalam darah juga lebih terlihat.

Wednesday, June 20, 2012

Dawn at the Harbour

“Pelabuhan yang sepi, kapal-kapal tak berpenghuni.” Setiap yang lewat, kupaksa berhenti. Kumunculkan pertanyaan, berulang-kali: “Cintakah padanya?” Jawabannya berbeda reaksi. Seorang lelaki tua menangis, meraung-raung sembari mengingat apa yang terjadi. “Cinta seperti pisau. Kubeli dengan harga mahal, kukumpulkan dari tabungan. Menyayat kulit sendiri, di saat tak hati-hati.” “Cintakah padanya?” tanyaku pada perempuan muda, cantik, berjalan sendiri. Ia tatap mataku lekat. Masuk ke dalam, berenang di retinaku. “Tak pernah benar-benar mencintai. Tapi kurawat hingga mati.” Setiap yang lewat, mengurai alasannya sendiri. Tentang cinta, urusannya jadi berbeda-beda. Ada yang rela mengabdi, banyak yang merasa dikhianati, tidak sedikit yang pura-pura mengerti. Melangkahlah aku di pelabuhan itu. Berjalan dari ujung barat ke ujung timur. Balik lagi, dan berkali-kali. Satu pertanyaan belum kujawab sendiri, “Berjalan ataukah berhenti sampai di sini?” Pelabuhan sepi. Kapal-kapal merapat ke tepi. Tak berpenghuni, tak ada orang di dalamnya. “Mereka pergi, menghalau angin yang menyesatkan,” seorang tak dikenal, berteriak di garis tepi. Nampak gelap, tak terlihat wajahnya di keremangan sunyi. Akankah kulanjutkan perjalanan? Atau sampai di sini? Tak satu kapal pun berangkat menuju ke alamat yang kukehendaki. Sebuah pulau yang nampak biru di bagi buta. Warnanya berubah tanah menjelang matahari tenggelam. Aku ingin berkencan dengannya. Ingin kami bertemu, dan memutus kesepakatan di sana. Tapi, kapal-kapal enggan ke tepi. Berayun-ayun, bergoyang disenggol gelisah ombak. Kuharap, jurumudi tak merapatkan kapalnya. Aku benar-benar ingin ke sana. Seseorang telah menunggu di ujung pulau itu. Berangkat lebih dahulu beberapa hari lalu. Berbekal alas dan cermin kecil. Berjanji untuk bertemu. “Tak seorang pun di pulau itu. Pulau telah kosong, dihempas badai tak tersisa. Satu dua mayat teronggok di pantai, itulah penghuni terakhirnya,” seorang nelayan, terbata menjelaskan. Bagaimana kupercaya, bukankah ia telah di sana? Beberapa malam sebelumnya, kami merancang janji. Tinggal di pulau itu, pulau sunyi. Kami ingin sendiri, merajut kasih sesuka hati. Berhasrat mati di pekuburan yang berhimpitan. Satu liang yang berdampingan. Anak-anak kami menguburkannya dengan airmata menetes penuh duka. Nama kami menjadi prasasti. Tapi tidak. Pelabuhan akhirnya ditutup. Lampu-lampu dimatikan, layar kapal terjatuh pelan. Orang-orang beransur pulang, tinggal angin yang berkejaran. Aku sendiri di bangku , duduk melipat kaki. Kupandang titik pulau itu, seolah kubuang jauh cintaku. Jarak menjadi penentu seberapa besar rinduku. Jika pertemuanku dilenyapkan, kuharap lebih baik tenggelam di laut dalam. Diseret hiu lapar, dan dilemparkan. Kabar tentang pulau itu kian memilukan. Pulau akhirnya karam, hutan-hutan tak lagi nampak. Berita angin berseliweran, kapal-kapal dilabuhkan. Pulau itu benar-benar karam, tak seorang pun terselamatkan. Berteriak pada resonan yang tinggi, berkali-kali namanya kupanggili. Namun malam telah jauh berlari, betapa pilu sendiri. Akankah perjalanan sampai di sini, atau mesti kucari hingga kapan, ku tak mengerti? Kekasihku yang hilang, dan pergi…..

Jack and Diane

Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan telah menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman. Diane menyimpan rahasia,kekagumannya dan cintanya kepada Jack. Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri. TAKUT! Takut akan penolakan, takut jika Jack tidak merasakan hal yang sama, takut kalau Jack tidak menerimanya sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Jack dan dengan harapan, bahwa Jack lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Diane. Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Jack dan Diane pergi kearah yang berlainan. Jack melanjutkan studinya di luar negeri,sedangkan Diane mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat, saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Diane merindukan Jack akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Jack, bagaimana perasaan cintanya jika Jack kembali. Dan tiba-tiba, surat dari Jack terhenti. Diane menulis kepadanya,tetapi tidak ada jawaban. Dimana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Dua tahun berlalu dan Diane tetap berharap bahwa Jack akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat. Dan doanya terkabul. Dia menerima surat dari Jack yang mengatakan : ”Diane, aku punya kejutan untukmu... temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium, Jack". Diane berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu. Ketika harinya telah tiba, Diane menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Jack kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Jack. Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi. Dia begitu perhatian melihat Diane, lalu katanya : "Hai! Aku Jacelyn, temannya Jack. Kamu Diane?" tanyanya. Diane menganggukkan kepala. "Maaf, aku punya kabar buruk bagimu. Jack tidak akan datang. Dia tidak akan datang lagi…." kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Diane. Diane tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar !!! Apa yang telah terjadi?? Diane bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. "Dimana Jack? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku..." Diane memohon kepada si wanita. Si wanita melihat dengan cermat ke Diane dan dia menepuk pundak Diane dan mengatakan : "ALAMAK DIANE... INI IKE, JACK... APAKAH IKE TERLIHAT CANTIK SEKARANG? AIH....AIH......YEY NGGAK BISA NGENALIN IKE LAGI YAH??? IHHH...SEBEL DEH.....!!!" .........dan kemudian Diane langsung pingsan.....

Hai.... :)

Hmmh Hai… :) Apa kabar? Lamaaa nggak ketemu ya, hehe. Mmm apa ya, aku cuma mau ngomong, aku kangen kamu. Konyol ya? Haha, tak apalah. Masih jelas banget di otak ku suasana Bogor waktu musim hujan, bulan November 2009 – April 2010. Pagi hari yang berkabut, udara yang dingin walaupun siang bolong, rintikan hujan yang semakin lama menenangkan pikiran, dan terutama : kamu. Di memoriku, kamu identik dengan suasana musim hujan, dentingan piano merdu lagu-lagu romantic, dan… senyuman manis yang setiap kali mengembang disaat kita bertemu. Mmmm… Hujan-hujan gini apa yang kamu rasain? Aku inget banget kalo kamu suka hujan. Aku juga, suaranya, udaranya, kenangannya…. Masih ingatkah kamu akan aku? Akan kisah cinta kita? Aku percaya, kau masih mengingatnya di sana Entahlah…

A Special Gift

Suatu senja yang cerah di sudut kota Denpasar. Anna ingin memberikan hadiah ulang tahun buat kekasihnya, Iwan, yang jatuh pada esok hari. Ia sudah menantikan saat ini, bukan hanya karena ingin menunjukkan betapa sayangnya ia kepada kekasihnya, namun juga ingin melepas rindu seusai liburan sekolah yang cukup lama. Dengan langkah pasti, ia bergegas pergi ke toko untuk mencari barang yang menurutnya cocok dan pas untuk kekasihnya. Sebuah barang yang simple, namun bisa menjadi tanda mata yang konkret. Setelah lama mencari dan memilih, Anna mengambil sebuah topi bowler, dan segera menyerahkan topi itu kepada penjaga toko untuk dibungkus rapi dengan kertas kado. Sesampai di rumah, Anna ingin menuliskan sebuah surat sebagai pengantar hadiah yang akan diberikan kepada kekasihnya, bertuliskan : “Sayang..., Selamat ulang tahun ya, semoga di tahun ini, kamu tambah cakep, pinter, dan setia. O iya, aku ada kado buat kamu, kalo kamu udah pake hadiah ini, jangan lupa keluarkan sedikit rambutnya ya..., biar tambah keren. : ) I Love you...... “. Ia melewati malam itu dengan hati berdebar, memikirkan tentang ‘Apa dia suka sama hadiahku?’, ‘Apa reaksinya?’, dll. Anna pun berusaha memejamkan mata, namun tidak bisa. Memikirkan apa yang terjadi esok hari. Akhirnya dia pun ketiduran karena terlalu lelah. Esoknya, Pesta kecil-kecilan digelar di ruang kelas mereka seusai bel sekolah. Beberapa teman Iwan memberi surprise, namun, tidak ada hadiah yang lebih special dari hadiah sang kekasih hati. Iwan pun membalas dengan satu kecupan di kening Anna, yang membuat pipinya merah karena malu. Pesta telah berakhir, dan semua anak telah beranjak pulang dari sekolah. Sesampainya Iwan di rumah, ia langsung membuka kado dari Anna, kekasihnya. Kemudian dia mulai membaca isi surat yang terselip. Tapi, Iwan akhirnya bingung sendiri......?????? Ternyata??? Pegawai toko tadi salah memasukkan hadiah, dan hadiah yang dibawa si Anna adalah celana dalam…. Hehehehe

I Think I'm in Love Again

Hey, i think i'm in love again. Yeah, that is you! boy. i don't know how i feel, but, i'd like to be beside you, i like talking to you, i miss our moments together, although you don't know that. I don't know how to express it, but one thing, as long as i know you, i've never felt this feeling before :D Yaah, seandainya aku bisa nyebutin namamu disini, tapi sayang, kalo aku ngelakuin hal itu, itu bakalan jadi hal terbodoh bulan ini. I like u, A D :) with all my heart

Woman...

Cewek cantik itu seperti apel di pohon. Yang paling bagus itu yang paling tinggi. Cowok tidak mau mengambil yang paling tinggi. Kenapa? Karena mereka takut jatuh dan sakit. Mereka akhirnya mengambil apel yang telah jatuh dimana apel itu tidak begitu bagus. Tapi, mudah didapatkan. Akhirnya apel yang paling tinggi bertanya-tanya ada apa yang salah dengan mereka, padahal tidak ada yang salah, mereka tetap bagus seperti biasa. Mereka hanya harus menunggu cowok yang tepat. Cowok yang mempunyai kemauan dan keberanian yang cukup besar untuk memanjat ke ujung pohon yang paling tinggi. Benarkah itu? entahlah..

Someday

Someday you’ll gonna realize. One day you’ll see through my eyes. But then i won’t even be there. I’ll be happy somewhere. Even if i can’t. I know, You dont really see my worth. You think your the last guy on earth. Well i’ve got news for you. I know i’m not that strong. But it won’t take long. Won’t take long. Coz someday, someone’s gonna love me. The way, i want you to need me. Someday, someone’s gonna take your place. One day i’ll forget about you. You’ll see, i won’t even miss you. Someday, someday. But now, I know you can’t tell. I’m down,and i’m not down anyway. But one day these tears. They will all run dry. I won’t have to cry. Sweet goodbye. Coz someday, someone’s gonna love me. The way, i want you to need me. Someday, someone’s gonna take your place. One day i’ll forget about you. You’ll see, i won’t even miss you. Someday, someday...

Iron Bell

Suatu sore di bulan Desember… Hujan deras turun di sore itu. Hujan yang sudah biasa terjadi di penghujung bulan Desember. Elisa sedang menikmati suasana hujan dari jendela kamarnya, sembari mencorat coret buku harian usang yang telah lama ia gunakan. Lembaran demi lembaran yang ia buka seakan memutar kembali kenangan semasa SMP, tentang tawa, pertemanan, dan duka. Secarik kertas berisi foto-foto teman sekelas dan teman-teman satu angkatan semasa SMP yang terabadikan, walaupun kini, entah kemana rimbanya. Teman-teman yang telah merantau pergi demi menggapai mimpi, ataupun teman yang telah dipanggil Illahi. Termenung dalam lamunan, Elisa bergumam “mungkinkah masa-masa indah ini kembali ?”. Sesekali ia mengalihkan pandangan, melihat tetesan air hujan yang hanya bisa membasahi jendela, terhalang oleh kaca dan tak bisa menyapa. Mengingatkan dia akan pacarnya. Tiba-tiba pintu rumah Elisa terketuk, ia buru-buru membukakan pintu… Ternyata yang datang adalah Sean, pacar Elisa. Ia datang dengan badan basah kuyup terguyur hujan. Sean langsung memeluk Elisa sambil berkata “I LOVE YOU sayang…”, ia pun merasa heran sekaligus senang dengan kedatangannya. “I LOVE YOU TOO”, jawab Elisa. Di depan pintu rumah Elisa, disaat hujan deras berpayung awan hitam menyelimuti, Sean mengeluarkan dua buah lonceng dari saku jaketnya. “Kenapa sayang?”, Tanya Elisa. Sean hanya tersenyum simpul, “Sayang, simpanlah lonceng ini, aku akan menyimpan yang satunya. Ini adalah pemberian dari orangtuaku. Lonceng ini menandakan perasaan dan hati kita, selama kita menyimpan lonceng ini, ingatlah bahwa hati kita selalu menyatu walau raga kita jauh. Dan apabila lonceng ini berbunyi, itu berarti salah satu dari kita ada yang kangen… ”, terang Sean. Elisa tersenyum haru, ia lalu segera menyuruh Sean masuk ke dalam rumah untuk mengganti baju, sembari menggantungkan lonceng itu di lemari. Hati Elisa sedang berbunga-bunga, tapi tiba-tiba terdengar bunyi telpon berdering. ternyata yang menelepon adalah sahabatnya, Rachel. Rachel berkata kalau Sean mengalami kecelakaan saat sedang menuju ke rumah Elisa, dan Sean pun tewas di tempat... Saat mendengar berita ini, Elisa tidak percaya, dan pada saat itulah ia mencari Sean di rumahnya dan ternyata sayang, Sean tidak ada lagi. Elisa menyadari bahwa Sean benar-benar sudah meninggal. Dan itulah untuk yang terakhir kalinya ia melihat dan mendengar kata sayang dari Sean kepadanya. Elisa tak kuasa menahan tangis, tapi tiba-tiba…. ‘kling… kling… kling…’, ia tersentak ketika mendengar lonceng itu berdering, lonceng yang diberikan Sean ternyata benar-benar ada dan masih tergantung di lemari Elisa. Seketika itu pula ia teringat akan perkataan Sean, tentang lonceng itu, dan tentang kisah cinta mereka berdua…

Friday, June 15, 2012

Secarik Surat Usang

Hujan disore itu terasa memilukan, berbeda dari hujan-hujan sebelumnya. Dila, menatap gemericik hujan dibalik jendela kamarnya. Hujan disore itu mengingatkan kembali pada kenangan masa lalunya. Dila tersenyum, sesekali Dila meneteskan air mata. Perasaannya campur aduk, antara bahagia, dan sedih. Tapi kesedihannya terlalu menguasai pikirannya, Dila entah menangis dalam senyum atau tersenyum dalam tangis. Dila terpukul dengan perasaannya saat itu. Pikirannya kembali ke peristiwa beberapa tahun silam. Otaknya seolah memutar kembali semua runtutan kenangan itu...... * * * * * * Ponsel Dila berdering, terpampang dilayar ponselnya dengan nama kontak Raihan. Dua minggu setelah Dila masuk sebuah PTN, Raihan diam-diam memiliki perasaan yang beda terhadap Dila. Pertemuan pertamanya dimulai saat Dila menaiki angkot ketika pulang kuliah, Raihan yang pada saat itu satu angkot dengan Dila mencoba untuk berkenalan dan mengakrabkan diri dengan Dila. Perkenalan itu pun berlanjut dengan saling tukar nomor ponsel. Ketika itu Dila memang sudah mempunyai seorang pacar. Dila sangat menyayanginya. Rio yang saat itu sebagai pacar Dila, menunggu di perempatan jalan bermaksud menjemput Dila. Angkot berhenti, Raihan memperhatikan Dila ketika turun dari angkot. Ketika Dila menaiki motor Rio pun, Raihan masih memperhatikan Dila. Setiap malam, Raihan tidak pernah melewatkan waktu untuk menelpon Dila, meskipun Dila menganggapnya sebagai hal yang biasa. Namun berbeda dengan Raihan, yang terlalu menyimpan harapan. Perbedaan kampus antara Dila dengan Rio menjadi kesempatan Raihan untuk mendekati Dila. Ketika menunggu jam masuk kuliah, di kantin dan saat sebelum pulang Raihan selalu menyempatkan untuk bertemu dengan Dila. Raihan dan Dila terlihat semakin dekat. Kedekatan Dila dan Raihan berlanjut ketika di luar kampus. Makan bareng, nonton, atau sekedar mengunjungi tempat wisata sering dilakukan Dila dan Raihan. Memang, meskipun Dila sudah mempunyai seorang pacar yang sangat dicintai, tapi disisi lain Dila merasakan kesepian. Pacarnya terlalu cuek, entah mengapa. Tapi Dila menganggap itu hanyalah hal biasa dan mungkin itu memang sifat Rio. Dila terlalu terbuai dengan rasa cintanya yang begitu besar pada Rio, tapi di hati kecilnya Dila merasa nyaman setiap kali bersama Raihan. Suatu pagi dikampus, entah mengapa Dila dan Raihan tiba di kampus pada waktu yang sama. Meskipun turun dari angkot yang berbeda. “Hai.” Raihan menyapa ringan. “Hai, kamu baru datang juga?” Dila menjawab sambil tersenyum manis. “Kamu ngikutin aku ya?” gurau Dila. “Ih apa sih? Kepedean deh. Kamu kali yang ngikutin aku?” Raihan membalas gurauan Dila. “Udah sarapan belum?” tanya Raihan. “Belum nih, mau traktir yah?” jawab Dila sambil mencolek perut Raihan. “Tuh kan, masih aja kepedean, tapi ayo lah!” Raihan menyanggupi untuk menraktir Dila. Dila dan Raihan berjalan beriringan menuju kantin langganan mereka, lalu memesan makanan, dan duduk di meja yang terletak di sudut kantin. “Oh ya Dil, aku pengen ngasih tau kamu sesuatu.” Raihan kembali membuka pembicaraan. “Apa? Kamu ga punya duit?” “Bukan itu, kemaren pas aku abis nge-print tugas, aku ketemu Rio. Adeknya cakep lho, kenalin dong.” Ujar Raihan sambil cengengesan. “HAH??!!! Adek?!” Dila kaget. “Perasaan Rio gak punya adek ah, ngaco kamu mah.” sahut Dila. “Yang bener? Tapi kok Rio bilang kalo itu adalah adeknya. Wah jangan-jangan......” belum sempat Raihan melanjutkan omongannya Dila memotong, “Udah ah, jangan berprasangka buruk ke orang lain.” Sebulan terakhir memang Dila sering mendengar dari teman-temannya kalau mereka sering melihat Rio jalan dengan cewek lain, tapi Dila selalu mengabaikannya. Dila terlalu percaya. Dila selalu beranggapan bahwa cewek yang jalan dengan Rio itu mungkin teman kampusnya atau sekedar teman biasa. Dila tak begitu mempermasalahkannya. Hingga pada suatu sore, ketika pulang kampus. Raihan mengajak Dila untuk jalan, mereka bermaksud untuk nonton. Ketika menunggu film dimulai, Raihan memberi tahu Dila, bahwa Raihan melihat untuk kedua kalinya Rio jalan dengan cewek yang sama. Seperti biasa, Dila selalu mengacuhkannya. Setelah selesai nonton, Raihan mengajak Dila untuk makan. “Dil, aku pengen ngomong sesuatu.” Raihan membuka pembicaraan dengan wajah menunduk. “Apa? Mau ngomong ko bilang-bilang. Tinggal ngomong aja apa susahnya sih?” Dila menjawab tanpa beban. “Mmmmmm....gimana ya, bingung.” Raihan menggaruk kepalanya. “Apa sih Raihan? Kok kamu jadi gini sih? Tadi juga pas nonton diem aja. Kamu kenapa? Sakit?” Dila mengintip wajah Raihan yang menunduk. “Aku suka sama kamu Dil, aku cinta kamu, aku ingin kamu jadi pacar aku. Tapi, sayangnya kamu kan udah punya pacar.” Suasana mendadak hening, ada rasa bahagia yang dirasakan Dila, sebenernya Dila sendiri merasa nyaman dengan Raihan dan hampir mempunyai rasa yang sama. Tapi rasa itu selalu ditepis oleh Dila. “Kamu gak lagi bercanda kan?” tanya Dila. “Nggak Dila, aku gak lagi becanda. Aku beneran suka sama kamu.” Dila tidak menjawab, ia hanya tersenyum. “Sudahlah, lupakan saja.” Raihan seolah tahu apa yang akan dikatakan Dila. Sepanjang perjalanan pulang, mereka membisu. Tak ada satu pun kata yang terlontar dari Dila ataupun Raihan. Dila tersenyum ketika mengingat perkataan Raihan tadi, entah mengapa Dila merasa ada rasa bahagia yang mengalir di hatinya. Kalimat itu seolah membuat hatinya tenang. Dila sendiri tidak dapat menjelaskan alasannya. Tapi yang pasti, ia ingin mendengar kalimat itu sekali lagi. Sekedar untuk meyakinkan hatinya. Namun berbeda dengan Raihan. Ia terlalu cepat mengambil jawaban. Dila tak mungkin akan menerimanya, lagipula Dila juga sudah mempunyai pacar, hanya itu yang ada dipikirannya. Hingga akhirnya Raihan menyerah dan berniat untuk melupakan dan menjauhi Dila. * * * * * * Air mata Dila semakin mengalir, ketika mengingat masa lalunya itu. Dila menyesal menyia-nyiakan orang yang selalu ada untuknya. Menyesal karena tak pernah mau mendengar apa yang dikatakan teman-temannya. Ternyata apa yang dikatakan Raihan dan teman-temannya itu memang benar. Rio tak pernah tulus menyayanginya. Berbeda dengan Raihan yang menyimpan perasaan tulus terhadapnya. Dan Dila tahu itu. Namun Dila merasa dirinya bodoh karena selama ini Dila selalu mengabaikan Raihan dan membohongi perasaannya sendiri. Dila sangat menyesal. Dila kembali meraih ponselnya dan membuka pesan singkat dari salah seorang temannya yang pernah diterimanya dulu. Sender: +628132704.... Dila, Raihan udah gak ada. Semalam waktu Raihan akan berkunjung ke rumahmu,dia mengalami kecelakaan. Mobil yang dikendarainya bertabrakan dengan sebuah truk. Saat itu kondisinya kritis, sampai akhirnya jantung Raihan benar-benar berhenti. Maaf jika aku membuatmu sedih. Tapi aku harus memberitahumu. Dila merasa terpukul dengan pesan singkat yang diterimanya dari teman yang kebetulan satu kelas dengan Raihan itu. Pesan singkat itu masih tersimpan di ponselnya sampai sekarang. Dila memang tidak ingin menghapusnya. Dila tertegun, tak lama kemudian Dila meneteskan air matanya. Butuh tenaga besar bagi Dila untuk bangkit dan berjalan menuju meja kecil di sebelah tempat tidurnya. Ia membuka salah satu lacinya dan meraih secarik surat yang sudah tampak lusuh. Perlahan Dila membaca kembali isi surat itu. Untukmu, Nadila Byanti... Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku ketika bisa menjadi bagian dari lembaran buku harianmu? Bahagia. Aku memang baru mengenalmu, tapi rasanya aku sudah mengenalmu seumur hidupku. Dan tiba-tiba saja aku sadar kau telah menjadi bagian yang sangat penting dalam hidupku. Dila, aku minta maaf jika selama ini aku selalu menghindar darimu seolah tidak ingin bertemu. Tapi sungguh, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin menutupi rasa sedihku. Saat itu, tak ada lagi yang bisa kulakukan selain menerima tanpa mengubahnya. Aku hanya bisa berharap kau bahagia bersama Rio. Tapi ternyata aku salah. Dan ketika aku baru saja ingin kembali padamu, Tuhan berkehendak lain... Dila, pertemuan dan perpisahan sudah menjadi pasangan dalam kehidupan. Percayalah bahwa jika ada secercah cahaya yang meredup, di sisi lainnya pasti ada setitik cahaya yang siap bersinar terang. Saat membaca surat ini, kau boleh menangis. Tapi setelahnya, hapuslah air matamu dan tersenymlah. Karena selama kau baik-baik saja, aku juga akan baik-baik saja. Cintaku akan tumbuh bersama bunga-bunga di taman, mengalir bersama air di sungai, dan bersinar bersama bintang-bintang di langit. Percayalah. Raihan Arya Nugraha Air mata Dila mengalir semakin deras setelah membaca kembali isi surat itu. Surat yang diterimanya dari ibunda Raihan ketika Dila berziarah ke makam Raihan. Surat yang dititipkan Raihan untuknya. Memang, setelah Raihan mengungkapkan perasaannya, Dila tak pernah bertemu langsung dengan Raihan. Apalagi menghabiskan waktunya bersama Raihan. Bahkan Raihan selalu menghindar setiap kali Dila mendekat. Padahal saat itu Dila telah benar-benar yakin bahwa Dila juga mempunyai rasa yang sama terhadap Raihan. Dila memang menyesal, tapi Dila tahu, jarum waktu akan terus berputar dan tidak mungkin mengembalikan masanya itu. Dila menyeret kakinya berjalan menuju jendela dan memandang ke arah luar. “Terima kasih Raihan. Aku tahu kau tidak pernah benar-benar pergi meninggalkan aku......” TAMAT

Monday, May 28, 2012

Sedikit

Kayaknya malem ini moodnya lagi naik turun banget. biasanya gue prefer curhat dan nulis di buku atau ngomong sendiri haha tapi untuk kali ini kayaknya pengen nyoba nulis sedikit di blog. Berhubung gue suka baca blognya kak Pasha , kayaknya rasanya bisa lega abis nulis di blog dan jadi pengen nyoba juga hehe. Resiko jadi anak kelas 1 SMA. Kecil ngga, dewasa banget juga ngga. Labil. Mikirin ke depannya, takut salah ngambil jurusan, pindah haluan dari ipa ke ips, temen, sekolah, keluarga, masalah sama diri sendiri, semuanya! Ngerasa semuanya jadi ngeblend gitu aja. Akhirnya? pusing dan bingung sendiri. Iri banget ngeliat yang lain ngomongin rencana mereka dengan mata berbinar-binar, iya iya emang lebay, tapi beneran kayak gitu! Dua jurusan yang bikin bingung, atau sebenernya bukan cuma dua itu aja? mmm. Masih ngga yakin dengan apa yang sebenernya gue mau dan yang gue tuju. Kalau gue sendiri gayakin, gimana gue bisa ngewujud-in itu, ya kan? Ditambah lagi 2 masalah tersulit yang paling mau ngga mau untuk diselesein. Yang satu, kayaknya emang udah waktunya. Karna otak gue sendiri udah mulai ga sehat. Udah suka ngefly sendiri. Yang satu lagi, adalah masalah yang bikin masalah pertama ngga bisa diselesein, nah loh. Gue kenapa sih sebenernya -_- Padahal gue dikelilingi oleh orang yang mayoritas berpandangan pro dengan masalah tersebut , tapi gue gabisa cepat beradaptasi sama pemikiran mereka. Emang nih kayaknya ada yang salah sama gue. zzz. Kadang-kadang suka iri kalo baca novel (iri teruuus). Karna kenapa, dalam buku kita bisa dengan mudah ngeskip hal-hal yang pengen kita lewatin dengan nulis, 5 tahun kemudian, 10 tahun kemudian. Padalah dalam kenyataannya, yakali mana bisa kita pengen skip sesuatu dengan tinggal bilang '1 jam kemudian' atau 'malamnya' dan bla bla. Kalau pilihan gue salah gimana? Kalau gue bikin orang tua kecewa gimana? Kalau A kalau B kalau C gimana? What a mess. Pastinya, yang dikiranya sedikit, ternyata jadinya malah lebih dari sedikit ya Gini nih gue kalau cerita, gue bisa mulai, tapi bingung gimana nyeleseinnya. Dan selalu bingung sama kesimpulan dari apa yang gue ceritain.Tapi yang penting kan leganya dulu, ya ngga sih? hoho Buat teman-teman yang lain, semoga gak labil juga yaa! hehe. Ayo kita harus semangat, galaunya nanti aja kalau udah beres semua UKK. Semoga kita bisa ngewujud-in cita-cita kita dan diperlancar sama Allah. Aminnn
"Cinta sesungguhnya adalah berani untuk pergi atau berani untuk ditinggal pergi."

Monday, April 30, 2012

Itu Aku...

Yang Terasing dari pandangan. Terbuang dari etika kebersamaan. Yang kini harus menunggu. Itu aku. Yang kini harus pergi. Mencari tempat sunyi. Menjauh dari mata-mata ambigu. Itu juga aku. Aku terima perdaban ini. Dimana tempat aku mengadu. Muntahkan onggokan duka. Tumpahkan murka dimuka jiwa. Jika bumi ini harus berhenti. Maka aku juga yang tak punya tempat berdiri. Kini aku hanya merasa. Dan harus bisa yakin. Dihadapannya aku juga punya tempat. Meski tak seindah taman-taman surga. Seperti yang mereka punya.

Tuesday, April 17, 2012

Cerita Cinta - Mario Teguh

Detak jantung terus berlantun, langkah kaki tetap terpadu
Dalam lembaran penuh warna kehidupan angan yang terpendam kan terwujud
Cita-cita yang tinggi kan tergapai dengan usaha serta keriangan dan kesungguhan
Itulah arti dari mencintai diri sendiri

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya
Walaupun dia tidak berada di sisi kita
Tuhan memberikan kita dua buah kaki untuk berjalan
Dua tangan untuk memegang
Dua telinga untuk mendengar
Dan dua mata untuk melihat
Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati kepada kita?
Karena Tuhan telah memberikan sekeping hati lagi kepada seseorang untuk kita mencarinya
Itulah cinta…

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba
Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup
Jangan sesekali mengatakan kita tidak mencintainya lagi jika kita masih tidak dapat melupakan
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
Walaupun mereka telah dikecewakan
Kepada mereka yang masih percaya
Walaupun mereka telah dikhianati
Kepada mereka yang masih ingin mencintai
Walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan
Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan sampai kita menyimpan kata-kata cinta kepada orang yang tersayang
Hingga dia meninggal dunia dan akhirnya kita terpaksa mencatat kata-kata cinta itu pada pusara
Sebaiknya ucapkanlah kata-kata cinta yang tersimpan di benak kita
Sekarang selagi ada hayatnya
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah
Sebelum bertemu dengan orang yang tepat

Kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia tersebut
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis
Debu menjadi emas
Keruh menjadi bening
Sakit menjadi sembuh
Penjara menjadi telaga
Derita menjadi nikmat
Dan kemarahan menjadi rahmat

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kita
Tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta itu kepadanya
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seseorang
Ibarat kata seperti memetik sekuntum mawar merah
Kadangkala kita mencium harum mawar tersebut
Tetapi adakalanya kita merasakan disaat duri mawar itu menusuk jari
Hal yang menyedihkan dalam hidup
Adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita
Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti
Dan kita harus membiarkannya pergi

Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati
Sehingga kita kehilangannya
Pada saat itu tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi
Cintailah seseorang itu atas dasar “siapa dia sekarang”
Dan bukan “siapa dia sebelumnya”
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi
Sekiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati

Hati-hati dengan cinta
Karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit
Orang gemuk menjadi kurus
Orang normal menjadi gila
Orang kaya menjadi miskin
Raja menjadi budak
Jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu
Kemungkinan apa yang kita sayangi atau cintai
Tersimpan keburukan didalamnya
Dan kemungkinan apa yang kita benci
Tersimpan kebaikan didalamnya

Cinta kepada harta artinya bakhil
Cinta kepada perempuan artinya alam
Cinta kepada diri sendiri artinya bijaksana
Cinta kepada mati artinya hidup
Dan cinta kepada Tuhan artinya takwa

Lemparkanlah seseorang yang bahagia dalam bercinta ke dalam laut
Pasti ia akan membawa seekor ikan
Lemparkanlah pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam segudang roti
Pasti ia akan mati kelaparan

Seandainya kita dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam
Tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih
Dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar cangkang yang bergemerincing
Cinta adalah keabadian dan kenangan adalah hal yang terindah
Dalam cinta yang pernah dimiliki
Siapapun pandai menghayati cinta
Tapi tak seorangpun pandai menilai cinta
Karena cinta bukanlah sesuatu wujud yang bisa dilihat oleh kasat mata
Sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan kehidupan padanya
Serta membuat budak menjadi pemimpin
Itulah dasarnya cinta…

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri
Dan tidak merubahnya seperti gambaran yang kita inginkan
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri kita sendiri yang kita temukan dari dalam dirinya
Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta
Namun apabila sampai saatnya itu raihlah dengan kedua tanganmu
Dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata yang murah dan lumrah
Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat melihat dan menilai kesucian
Bercinta memang mudah
Untuk dicintai juga memang mudah
Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan
Lebih baik cinta itu tak pernah hadir
Karena cinta sesuatu yang membawa keindahan dan kebahagiaan didalamnya

Cinta itu seperti kupu-kupu
Tambah dikejar tambah lari
Tapi kalau dibiarkan terbang dia akan datang disaat kita tidak mengharapkan
Cinta dapat membuatmu bahagia
Tapi sering juga menjadi sedih
Tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya
Jadi janganlah terburu-buru dan pilih yang terbaik
Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang
Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantu menjadi dirimu sendiri
Jangan pernah bilang “I Love You” kalau kita tidak pernah peduli
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu untuk menghancurkan hatinya
Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang dilakukan kita hanya untuk berbohong
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain
Adalah membiarkannya jatuh cinta
Sementara kita tidak meneriab untuk menangkapnya
Cinta bukan “ini salah kamu” tapi “maafkan aku”
Bukan “kamu dimana sih” tapi “aku disini”
Bukan “gimana sih kamu” tapi “aku ngerti ko”
Bukan “coba kamu ngga kayak gini” tapi “aku cinta kamu seperti kamu apa adanya"

Aktivitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kita sudah bersama
Maupun berapa sering kita bersama
Tapi apakah selama kita bersama kita selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas
Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kita inginkan
Dan menyayat sedalam yang kita izinkan
Yang berat bukan bagaimana cara mengulangi kesedihan dan kerinduan itu
Tapi bagaimana cara belajar darinya
Cara jatuh cinta
Jatuh tapi jangan terhuyung-huyung
Konsisten tapi jangan memaksa
Berbagi dan jangan bersikap tidak adil
Mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut
Sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu
Memang sakit melihat orang yang kita cintai sedang berbahagia dengan orang lain
Tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kita cintai itu tidak berbahagia bersama kita


Cinta akan menyakitkan ketika kita berpisah dengan seseorang
Lebih menyakitkan apabila kita dilupakan oleh kekasih
Tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kita sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kita rasakan
Yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta
Hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kita
Dan kita sudah menghabiskan waktu yang banyak untuk orang yang tidak pernah menghargainya
Kalau dia berkata “tidak”
Maka ia tidak akan pernah berkata “ya” setahun lagi ataupun 10 tahun lagi
Biarkan dia pergi…

Cinta adalah semangat
Cinta adalah kepercayaan
Cinta adalah energi yang tidak bisa dimusnahkan
Ia hanya bisa berubah bentuk
Cinta memang tak harus memiliki
Karena mencintai berarti memberi tak pernah kuminta

Sunday, April 15, 2012

Shock!

shock.
satu kata yang menggambarkan perasaan saya
agak kecewa, kenapa anda harus bersikap seperti itu
ternyata tidak sedewasa yang saya fikir
toh, kita masih teman kan ?
atau saya yang salah selama ini
iya, mungkin memang begitu
maaf untuk semua hal yg anda sesali dan membuat anda kesal
tapi terimakasih untuk hari ini, setidaknya saya mengerti

I must ‘quit’.

Sedikit Curhat Dalam Doaku

Ya Rabb ,
cobaan apa lagi kali ini ?
saat semuanya gak berjalan sesuai rencana bahkan jauh dari rencana , apa yang akan kita lakukan ?
kalau saya , saya jelas jelas sedang merasakannya .
Yaah , saat semua usaha telah dilakukan 
saat semua cara sudah ditempuh
saat kita rasa telah mengorbankan banyak hal
tapi pada kenyataannya adalah hal yang berkebalikan 
saat itu juga saya bingung harus marah sama siapa
Tuhankah ?
Diri sayakah ?
Siapa ? Siapa yang salah ?
saat air mata ini sudah mengering bukan karena musim penghujan telah lewat tapi karena sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan .
Air mata ini sudah mengering
seperti sungai ditengah musim panas
kering tandus dan gersang
seperti itu pula hati dan perasaan  yang saya rasakan 
Apakah ini adil ?
saya sungguh tidak pernah tahu
adil menurut kita bisa jadi bukanlah adil menurut Tuhan Yang Maha Kuasa 
Ya Rabb , cobaan apalagi ?
apa aku sanggup ?
kuatkah aku ?
aku tidak tahu
apa aku harus belajar ikhlas ?

Ya Rabb , tolong kuatkan hamba menjalani ujian-Mu yang tidak seberapa ini .
Insya Allah rencana-Mu adalah yang terbaik
Semoga hamba dapat melewatinya
"Maka nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan" QS. Ar Rahman (Surat ke-55)

Ya Rabb , ikhlaskan hati hamba
Sungguh seharusnya aku selalu bersyukur atas segala nikmatMu

Ya Rabb,
tolong kuatkan hamba 
semoga hamba selalu diberikan kelapangan 
amin :)

Belajar

Aku belajar diam dari banyaknya berbicara. Aku belajar sabar dari sebuah kemarahan. Aku belajar mengalah dari suatu keegoisan. Aku belajar tegar dari sebuah cobaan. LIFE IS SO BEAUTIFUL. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit selalu biru, bunga selalu mekar, mentari selalu bersinar. Tetapi ketahuilah bahwa Tuhan selalu memberi pelangi di setiap badai, senyum di setiap air mata, berkah disetiap cobaan dan berkah disetiap doa. Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan dan nikmatilah :)
Hidup adalah tantangan, hadapilah.
Hidup adalah anugerah, terimalah.
Hidup adalah pertandingan, menangkanlah.
Hidup adalah tugas, selesaikanah.
Hidup adalah cita-cita, capailah.
Hidup adalah misteri, siapkanlah.

Saturday, April 14, 2012

Pasir Hitam

Ilusi mata, jejak yang terhapus
Aku hilang arah, lelah dan mencerca

Mencari teman, hilang
Berjalan sendiri, sesat              
Berdiam terpejam, hancur

Aku teriak tanda tak kuasa
Aku menangis tanda tak percaya

Pantulan cermin membuat putus asa
Pantulan kepalsuan dalam binar pasir hitam

Thursday, April 12, 2012

Untuk Kamu

Untuk kamu si 27
Yang tidak akan pernah menjadi 14

Untuk kamu sang penghibur
Yang tawanya dalam dan menyakitkan

Untuk kamu si hati nurani
yang ajaibnya membuat semua orang menjadi bimbang

Untuk kamu yang tak terduga
Yang hadirnya masih sering kutertawakan

Untuk kamu, cuma kamu
Sahabat, yang terpaksa aku tinggalkan

Wednesday, April 11, 2012

Pemadam dan Abu

Malam yang seperti biasa, dan aku ingat. Tanpa niat dan tanpa persiapan, aku melihat api itu muncul. Menyadari, tapi tidak bertindak. Memang apa yang harus aku lakukan? Tidak ada yang salah atas semua itu. Bagaimana pun itu hanya api.

Terpesona oleh malam, membaurkan semua salah , membiarkan aku terjatuh dalam layar kaca dan seketika berubah menjadi abu. 1,2,3 dan 4, sudah berapa lama aku pergi? Rasanya baru kemarin.

Api tidak bercanda. Aku meremehkan lalu dia menantang. Tanpa disadari, samar kulihat sang pemadam. Mengawasiku melalui mata itu. Mata yang paling kubenci. Serius. Aku slalu benci tatapannya. Sangat merendahkan. Apa karena aku bukan putih, melainkan abu?

Tidak, bukan, salah. Selalu aku tekankan, semampuku. Niat aku bulatkan, janji aku genapkan, tapi hasilnya? Tombol itu selalu aku tekan kembali. Sadar dong sadar...  Dia memadamkan, tapi dia juga yang menyebabkan kebakaran lain di sisi satunya. Lantas apa akhirnya? Hilang satu tumbuh yang lainnya. Itu kata yang lain kan? Tapi rasanya sangat tidak untuk yang satu ini. 

Lalu kenapa aku harus ikut terbakar? Zona aman adalah pijakanku sekarang kan? Apa karna pengaruh sang waktu, sehingga tanpa sadar aku ke luar dari batasan yang ada? Haus akan perwujudan, kurang keras mempertahankan, mungkin jadi penyebabnya. Tapi sepertinya kali ini taktikku kalah lagi. Tombol itu kutekan, dan aku bicara. Tapi aku bukan pengecut, akan kuakhiri lagi sangkalan ini. Secepatnya.

Tuesday, April 10, 2012

Diam

Tau rasanya saat setiap orang berpendapat tapi kamu ngga bisa dengar apapun? Menyudutkan mereka untuk merespon, berteriak, memahami, memaksa, tapi yang kamu dapatkan ngga lebih dari pantulan diri kamu sendiri sebagai jawabannya. Selanjutnya yang terjadi? diam. Diam yang benar-benar diam. Lalu kamu mulai lagi mengulangi rentetan kejadian yang sama. Meminta mereka berbicara. Padahal kamu tau apapun jawaban mereka, kamu tidak akan benar-benar mendengarkannya. 

Rasanya tidak nyaman saat harus memendam semuanya sendirian. Tapi, apa lagi yang bisa dilakukan? Apa cuma mencari, jawaban dari semua permasalahan ini? Atau mungkin, lebih baik menunggu bantuan sang pemadam seperti biasa? Tapi sampai kapan? Sampai dia melemah, menyerah dan akhirnya kamu terbakar sendiri? Dan kelanjutannya? Tentu saja seperti biasa, kediaman yang sama selalu menunggu dengan setia, ironis sekali. 

Bisa kita lupakan dan memulai seakan-akan kita berada di memori yang lain? Tolong..

Dan tentu saja jawabannya tidak, kan?

Tapi, bolehkah aku meminta (lagi, seperti biasanya) suatu permintaan? Aku tau Kau sudah memberi dan menunjukanku banyak hal, lebih dari yang pantas aku dapatkan selama ini.  Tak pernah bosan Kau terus memberiku hadiah yang akhirnya membuatku malu sendiri karna yang ku perbuat tidak sebanding dengan apa yang Kau berikan. Tapi saat ini, sepertinya aku membutuhkan ini. Membutuhkan sedikit tambahan keyakinan dari-Mu. Karna aku tidak bisa selamanya berlindung mengandalkan matahari itu. Cepat atau lambat dia akan meniggalkanku. Tanpa keyakinan itu, mungkin sebentar lagi jalanku akan melemah dan aku tidak akan bisa berlari. Jadi.. bisakah? Bantu aku mengusir diam ini. Agar kebisingan bisa dapat aku rasakan kembali. Tolong.

Saturday, April 7, 2012

Quotes About Love

If you loved someone, you couldn’t let lies come between you. No matter what happened - even if you’d already lost each other forever - you owed each other the truth.

Love has features which pierce all hearts, he wears a bandage which conceals the faults of those beloved. He has wings, he comes quickly and flies away the same

Love cures people - both the ones who give it and the ones who receive it


Love is the silent saying and saying of a single name

True love is like ghosts, which everyone talks about and few have seen

Whatever our souls are made of, his and mine are the same

Love is not a matter of counting the years... But making the years count

True love stories never have endings.

Sunday, April 1, 2012

thankyou friend ♥


Wednesday, March 14th I'm very surprised when I got a new message on my email from clarissavie@gmail.com :')
Thankyou vie, chyntia, vanni, desvan, are, samudra for this beloved picture. I like it very much! :D

Kiamat Menurut Islam

Kiamat menurut Agama Islam di tandai dgn:
- Kemunculan Imam Mahdi

- Kemunculan Dajjal

- Turunnya Nabi Isa (AS)

- Kemunculan Yajooj dan Majooj

- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur

- Pintu pengampunan akan ditutup

- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar2nya

- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya

- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

- Pemusnahan/runtuhnya Kabah

- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap

- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa kaget dan ketakutan

- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari surgaKu"

Yg dimaksud dajjal yg bermata satu:artinya hanya mmikirkan duniawi drpda akhirat

Wednesday, March 28, 2012

Komedi Singkat :D

Cerita bocah bangor bolos sekolah :
Ali Vs Engkong nya

Engkong : Heh Ali , lu ngumpet sonohh :x

Ali : Lahh emang ngapa kong ? :/

Engkong : Lahh pan tadi lu bolos , nohh guru lu pulang bubaran sekolah mau lewat :s

Ali : Lahh yang kudu ngumpet mah Engkong 8-|

Engkong : Nahh ngapa jadi Engkong yang ngumpet , yang sekolah pan elu :O

Ali : Orang Ali bolos bilangnya Engkong MATI !!! :D

Engkong : cucuuuu Kampreeeeettt !!!